Setelah mengenali ciri kambing etawa yang
bunting (lihat Ciri Kambing Etawa Bunting ), peternak wajib memberikan
perhatian khusus kepada kambing tersebut. Perhatian khusus ini meliputi
perawatan dan pemberian pakan. Tujuan perhatian khusus ini untuk meminimalisasi
terjadinya keguguran (keluron) atau kesulitan proses kelahiran yang mungkin
dapat membahayakan kambing.
1. Perawatan Kambing Etawa Bunting
Kambing etawa yang bunting harus
ditempatkan di kandang yang terpisah agar terhindar dari gangguan kambing yang
lain. Kambing etawa yang bunting harus dihindarkan berkelahi dengan sesama kambing,
terkena pukulan atau tandukan.
Usahakan lantai kandang tidak licin untuk
menghidari kambing etawa yang bunting tergelincir. Kandang cukup luas untuk
menjaga kambing etawa yang bunting bergerak leluasa. Kandang juga perlu
mendapatkan sinar matahari yang cukup tiap hari. Tujuannya agar tubuh kambing
etawa yang bunting tetap sehat dan kuat. Tubuh kambing yang sehat dan kuat akan
membantu proses kelahiran nantinya.
Kambing etawa yang bunting dapat
dikeluarkan sesekali dari kandang (tidak
terlalu sering) untuk dijemur. Hati-hati dalam mengeluarkan kambing etawa
yang bunting dari kandang. Jangan sampai kambing terjatuh atau meloncat secara
tiba-tiba yang dapat membahayakan kandungan. Aktivitas kambing etawa yang
bunting diluar kandang juga perlu diawasi terutama jika ada kambing lain yang
berinteraksi. Meskipun kambing etawa yang bunting lebih jinak dan tenang, tidak
gesit atau lincah, ada baiknya peternak waspada. Karena itu kami tidak terlalu
merekomendasikan jenis aktivitas ini.
Hindarkan suasana ramai atau gaduh yang
dapat mengakibatkan kambing etawa yang bunting menjadi stress. Stress pada
kambing etawa yang bunting dapat mengakibatkan keguguran (keluron).
2. Pemberian Pakan Kambing Etawa Bunting
Pakan yang dibutuhkan kambing etawa yang
bunting otomatis bertambah kuantitasnya seiring dengan umur kebuntingan.
Peningkatan baik kuantitas maupun kualitas pakan diberikansecara bertahap mulai
8-14 minggu setelah awal kebuntingan. Hal ini dikarenakan janin (fetus) semakin cepat tumbuh sehingga
memerlukan pasokan makanan bergizi yang semakin banyak. Selain itu kalenjar
susu kambing mulai memproduksi susu untuk mempersiapkan kelahiran anaknya.
Produksi susu ini ditandai dengan bentuk ambing yang membesar. Jangan
memberikan pakan yang terlalu berlebihan pada kambing etawa yang bunting
terutama pada induk yang muda. Pemberian pakan yang berlebihan dapat
menyebabkan janin terlalu besar sehingga kesulitan dalam proses kelahirannya
Pemberian pakan hijauan yang berkualitas
diberikan secukupnya sesuai dengan selera kambing.Beberapa peternak tidak
disarankan pemberian pakan daunan yang banyak mengandung getahseperti daun
kapuk, daun waru dan daun singkong. Daun yang banyak getah umumnya banyak
mengandung kadar air tinggi. Kadar air yang tinggi mengakibatkan kambing etawa
yang bunting menjadi sering berkemih atau kencing. Posisi kambing etawa yang
berkemih mengakibatkan kontraksi (mengejan
/ mengeden) pada kambing. Dikhawatirkan untuk kambing yang kandungannya
lemah bisa mengalami keguguran.
Pemberian pakan tambahan atau konsentrat
diberikan secukupnya tidak terlalu sering. Pemberian dapat diberikan 1-2 kali
dalam seminggu. Rata-rata 0.5 – 1 kg sudah mampu mencukupi kebutuhan kambing
bunting. Pada masa ini lebih diutamakan pemberian hiajuan daripada konsentrat.
Dengan alasan yang sama seperti daun bergetah, beberapa peternak tidak
menyarankan pemberian konsentrat yang mengandung kadar air yang tinggi seperti
ampas tahu.
Komentar
Posting Komentar